SESAT DALAM BUDAYA HEDONISME.

                  
Oleh: Darius Banunaek.

Kehidupan telah membentuk kondisi, di era modernisasi global kondisi memang membuat para kaum muda terpesona dengan perubahan zaman. Terutama mereka sebagai kaum intelektual (mahasiswa).
Siapakah mahasiswa itu?
Dia yang tahu tetang segalah kondisi Persoalan kehidupan, dia Sebagai pelopor gerakan yang hidup dalam tatatanan klas tertindas (rakyat).
Sesuai konsep analisi tentang mahasiswa, kelihatanya pertanyaan ini Mengisi bejana yang kosong. Tak ada lagi mahasiswa yang berpikir Kritis dengan Kondisi kehidupan Sosial masyarakat.
Kondisi mahasiswa kekinian hanyalah sebagai profit neoliberalisme, yang di ciptak oleh robot-robot korporasi boujuasi. Mahasiswa hanyalah menjadi mekanisme pasar bebas demi korporasi kapitalisme.
Di tambah lagi budaya hedonisme yang di adopsinya dari hegemoni sistem, membuat kaum muda intelektual (mahasiswa) tak lagi berdiri di garis perjuangan sebagai pelopor bagi bangsa (rakyat).
Mereka hanya sibuk dengan hal (hedonisme) kesenangan dunia sebagai panutan akan zamannya kehidupa. Misalkan kaum muda hanya berpikir tauran, mabokan, kesenangan duniawi inilah mereka tak luput.
Terciptanya dunia hedonime mebuat kaum muda intelektual (mahasiswa) tak lagi berpikir kritis tetenga setiap persoalan.
Di tambah lagi sitem pendidikan yang membungkap kekritisan kaum muda, kaum muda tak lagi berdemokrasi, pikiran yang mucul di benak mereka hanyalah Kesenangan (hedonisme).
Sistem kampus memenjarakan kaum mahasiswa dengan segala peraturan liberal, hal hedonismelah yang menjadi panutan utama bagi kaum mahasiswa Sekarang.
Inilah terciptanya mahasiswa bourjuis mini dalam sela-sela masyarakat. Yang berkontribusi terhadap kaum borjuasi kapitalisme neoliberal.
Melawan lupa.
Berjuang itu kebebasan.



Penulis :wenseslaus even mano.
Editor : Darius banunaek.
#blogspot anabatas.


Posting Komentar

0 Komentar